Sikap Politik Nahdaltul Ulama Pemilu 2024

Sikap Politik Nahdaltul Ulama Pemilu 2024 berdasarkan pendapat Gus Yahya

Awasi Pemilu – Kompas TV-Sikap Politik Nahdaltul Ulama Pemilu 2024 Satu meja Kompas TV bersama Gus Yahya.

Nahdlatul Ulama yang akan berusia ke 100 tahun depan dengan berbagai agendanya mengambil sikap  dalam berbagai masalah baik dalam skala nasional maupun internasional.
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi agama islam terbesar dari pemeluk agama terbesar di dunia tentu sangat berpengaruh dalam berbagai bidang termasuk dalam politik di Pemilu 2024.
Nahdlatul Ulama ingin meneguhkan komitmen bagi kemanusiaan dan peradaban untuk itu organisasi yang didirikan para Kyai ini tidak tertarik terlibat dalam kontestasi politik 
Bagaimana Politik Nahdaltul Ulama pada Pemilu 2024 simak penuturan ketua umum PBNU GusYahya sebagaimana yang di utarakan dalam acara forum satu meja Kompas TV.

Sikap Politik Nahdaltul Ulama Pemilu 2024

Sikap Politik Nahdaltul Ulama pada Pemilu 2024 melalui GusYahya menegaskan akan bersikap Netral lepas dari gonjang-ganjing politik identitas terutama identitas agama termasuk identitas NU.
Sikap ini sekaligus menepis isu Nahdaltul Ulama ditunggangi sebagai alat politik dalam kancah kompetisi pada Pemilu 2024.
Berikut percakapan Gus Yahya dalam acara forum satu meja:
Kita masuk kepada isu yang politik kekinian juga NU juga dilirik kiri kanan dalam konteks pemilu presiden 2024 sekarang berbagai analis politik atau pengamat mulai mengincar nih mencari capres atau cawapres dari Nahdlatul Ulama.
1. Sikap Gus Yahya terhadap yang kelompok-kelompok yang ingin menarik kembali NU menjadi masuk dalam bursa capres dan cawapres seperti apa sih sebetulnya ? 
Silahkan Semua orang berhak untuk menjadi calon, tapi kita tidak mau NU ini diperalat sebagai senjata politik gitu, karena apa yang kita khawatirkan ini prosesnya bukan soal hasilnya.
Siapa pun bisa terlibat, siapa saja jadi presiden asal menang Pemilu kita bisa terima, tapi prosesnya karena dalam proses itu kalau kita biarkan ada satu kampanye konsolidasi politik NU itu berarti kan kita harus mengeksklusi orang yang dianggap bukan NU dengan melihatnya sebagai musuh sebagai lawan dan kita tahu namanya kompetisi politik itu bisa meruncing sampai ke tingkat yang tidak terkendali nah ini berbahaya baik bagi NU sendiri maupun bagi masyarakat secara keseluruhan dan kita sudah buktikan selama ini bahwa keterlibatan yang terlalu jauh itu justru beresiko menciptakan pembelahan di dalam NU sendiri.
2. Artinya gimana Gus tadi Kalau ada kader-kader NU yang ingin dipinang atau menjadi capres atau menjadi cawapres itu boleh tapi tidak membawa-bawa NU?
Silahkan kredibilitas masing-masing kredibilitas politik masing-masing kita ingin mengajak semua orang untuk lebih rasional di dalam berpolitik jadi bahwa lepas NU atau tidak. Kalau memang dia punya kredibilitas politik yang unggul ya Mari kita dukung kalau tidak ya tidak didukung tanpa harus mengukur apa Siapa yang lebih NU Siapa yang kurang NU. 
3. Artinya kalau di pemilu presiden 2020 betul-betul NU ini akan menjadi netral secara politik tidak mengendorse partai-partai politik atau gimana? 
Ya memang tidak ada karena memang itu sudah jadi keputusan Muktamar bahwa NU harus mengambil jarak dari semua partai politik, bahwa NU dulu pernah membentuk PKB, pengurus-pengurus NU pernah butuh PKB itu satu hal lain. 
Dan kita biarkan itu menjadi Catatan sejarah tapi tetap NU harus mempertahankan posisi yang sama dengan semua partai politik yang ada.
4. Artinya ketika Katakanlah dalam pemilu presiden nanti akan muncul pasangan ABC dan D nu tidak akan meng-endorse atau mengarahkan anggota-anggota NU untuk memilih A atau B atau C dan D ?
Tidak ada dan kita memang kita larang tidak boleh menggunakan NU sebagai institusi NU sebagai organisasi untuk keperluan politik semacam itu 
5. Tapi bagaimana sebagai ketua PBNU yang akan memberikan arahan kepada para nahdiyyin dalam konteks pilihan ABC dan D itu bebas kepada anggotanya memberikan arahan? 
Saya sendiri tidak akan memberikan arahan dan saya melarang ada kegiatan politik praktis dalam konteks ini dengan memanfaatkan lembaga NU, beberapa waktu yang lalu ada misalnya cabang yang melakukan ya ikut dalam kampanye presiden di Kantor Cabang kami tegur untuk tidak diulangi lagi.
Kalau Sebagai pribadi masing-masing mau terlibat silahkan mau jadi Tim Sukses dengan mengandalkan jaringan pribadi terserah tapi institusi NU tidak boleh 
6. Tapi kalau ada kader NU Sebagai pribadi tapi juga pengurus PBNU menjadi anggota Partai politik?
Meskipun sudah menjadi anggota Partai politik memang harus harus mundur jadi tidak betul-betul bersih dari kemungkinan di bawah banyak yang sudah ada panduan yang rinci di situ ya Misalnya pengurus harian nu tidak boleh merangkap pengurus harian partai Oke misalnya begitu tapi kalau dia misalnya menjadi aktivis partai boleh saja jadi pengurus boleh jadi pengurus asalkan bukan pengurus harian di padat organisasi ya politik yang lain. 
Nah kalau dia sudah jadi pengurus juga kemudian ingin menjadi calon dalam kompetisi politik yaitu presiden atau gubernur dan lain-lain harus mundur dulu.
 
7. Tapi harapannya adalah kantor-kantor PBNU apa pengurus wilayah NU akan bersih betul dari politik praktis kekuasaan? 
tidak boleh sama sekali 
8. Gimana cara bisa memastikan dan menjamin bahwa kantor-kantor cabang NU yang begitu banyak betul-betul steril dari kegiatan politik kekuasaan?
Dengan konsilidasi organisasai 
9. Artinya akan kalau ada terjadi kemudian dipanggil?
Ya. Bahkan sebelum itu kita sudah melakukan upaya-upaya untuk mencegah mereka menggunakan NU sebagai alat politik.
10. Soal NU akan melawan politik identitas sudah ada gelagat bahwa politik identitas itu akan dimanfaatkan dalam pemilu presiden 2024?
Ada gelagat atau tidak ada gelagat kita tahu bahwa ini sudah pernah terjadi dan kita tidak mau apa namanya memperbolehkan ini berlanjut terus kita tidak ingin ini berlanjut terus maka Ya kami bersiap-siap juga untuk mencegah itu terjadi lagi 
11. Kenapa kemudian politik identitas selalu dimaknai bahwa ini muslim non muslim Bukankah juga ada identitas yang lain gender pria wanita?
Semuanya sama jadi kita harus lebih rasional di dalam ya kita ingin mendorong demokrasi yang lebih rasional dengan bersandar pada kualitas pribadi-pribadi yang terlibat di dalam politik itu bukan latar belakang identitasnya Apakah suku agama jenis kelamin atau yang lain jadi menjadi sebuah politik 
12. Jadi menjadi sebuah politik Gagasan apa yang akan dibawa oleh capres? 
Gagasan, kredibilitas, track record dan sebagainya,  jadi tidak bisa kita walaupun koruptor karo Islam kan nanti masuk surga juga misalnya itu juga ini tidak sesuatu yang tidak relevan untuk dikembangkan di dalam demokrasi kita.
13. Tapi cara NU untuk melawan politik identitas yang bisa dikatakan terjadi atau juga sudah terjadi cara apa sih yang akan dipakai? 
NU inikan gerakan sosial maka kita membangun strategi sosial yang kita desain untuk Menghadang itu kita sudah siapkan platformnya ada berbagai hal kita kita bangun sebagai platform untuk menggerakkan warga Ini ke arah satu visi bersama termasuk untuk mencegah apa meluapnya politik identitas itu nah walaupun identitas seperti yang sampeyan bilang tadi bisa-bisa saja bukan hanya soal agama tapi jelas bahwa dalam pengalaman kita yang menjadi ancaman terbesarnya adalah identitas agama agama 
14. 2019 kita mengalami sebuah pemilu yang betul-betul seakan-akan ya Apakah 2024 kalau nggak dibaca juga akan terjadi lagi sebetulnya pembelahan pembelahan secara sosial karena ya karena politik dan kemudian agama?? 
juga pertama apa yang dikonstruksikan dalam pemilu 2019 itu Alhamdulillah kemudian Ya kurang lebih diruntuhkan dengan bergabungnya secara simbolis lah ya yang berhadapan itu sehingga kelompok-kelompok yang mengklaim sebagai memegang mandat agama itu ya Saya kira ya sedikit banyak terdilegitimasi saat ini tapi kita juga masih melihat kemungkinan bahwa ini akan akan dibangkitkan lagi Oke maka Ya kita harus bersiap-siap memang kita harus peringatkan kita termasuk kepada para aktor politik kita harus Ingatkan para aktor politik ini bahwa bermain-main dengan identitas agama itu sama saja menggiring bangsa ini dalam ke dalam perpecahan Maka jangan sampai ada aktor politik yang mau coba-coba hanya main jalan pintas memakai politik identitas termasuk agama ini 
15. 2019 juga mengajarkan bahwa bertanding kemudian bersanding sama-sama duduk di kekuasaan Apakah ini sebuah gaya khas Indonesia yang tadi usianya mengatakan bahwa politik Indonesia kemudian ya faktanya kan berdamai juga di elit meskipun di akar rumput masih terbelah-belah Apakah itu juga bisa menjadi pola di 2024 bertanding kemudian bersanding?
Itu bisa jadi pola Tapi selama agama atau identitas dijadikan senjata politik ini sembuhnya lama kita tahu sampai sekarang di tingkat basis soal pembelahan identitasnya masih jadi masih sangat terasa nah ini harus kita sembuhkan Maka jangan bikin luka lagi supaya bangsa ini tidak lagi terbelah-belah dari identitas satu dengan identitas yang lain 
16. Pertanyaan terakhir Gus apa pesan dari Gus Yahya terhadap aktor-aktor politik agar situasi 2019 yang menimbulkan luka batin itu kemudian tidak ngobrol tidak semakin dalam tapi kemudian bisa kemudian 2024 14 Februari capres cawapres terpilih kemudian bangsa ini kemudian bisa bergerak maju? 
Saya berharap bahwa aktor-aktor politik ini bisa lebih bertanggung jawab terhadap masa depan apapun yang mereka putuskan hari ini tentang Strategi politik yang mereka pilih maupun visi politik yang mereka canangkan ini akan menentukan masa depan bangsa dan negara ini nah saya minta supaya sebuah aktor politik lebih bertanggung jawab dengan mengingat kepada landasan didirikannya bangsa dan negara yang kita cintai ini karena apa yang kita miliki sebagai Indonesia ini sebetulnya bukan hanya berharga untuk diri kita sendiri tapi ini bisa menjadi sumbangan yang bernilai tinggi bagi seluruh konstruksi peradaban dunia ke depan karena kita sudah punya Pancasila kita punya Undang-Undang Dasar 1945 kalau kita lihat dari semua negara yang ada tidak ada yang punya konstitusi seperti Indonesia undang-undang Dasar 1945 yang visinya memang visi tentang peradaban dunia bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa itu kan visi tentang peradaban dunia bukan hanya untuk Indonesia. 
Nah ini jangan sampai kita  rusak begitu saja hanya demi mendapatkan kursi kekuasaan. 
Demikian Sikap Politik Nahdaltul Ulama Pemilu 2024 ini dibuat semoga bermanfaat.